Blogger news

--- Ya Allah jadikanlah cintamu tercurah padaku --- Jadikanlah kecintaan orang-orang yang mencintaimu adalah cintaku --- Jadikanlah segala tindakan dan amalku selalu mengantar kepada mencintaimu --- jadikanlah cintaku padamu melebihi segala hal dari diriku dan keluargaku ---

Rabu, 30 Maret 2011

Kajian Hadis, 30 Maret 2011

Ustadz Nafidz pada pagi ini membahas hadits yang berkaitan dengan permintaan Abu Bakar agar diajari doa yang bisa dibaca pada saat sholat (setelah tasyahud).

"Dari Abu Bakar As-Sidiq berkata Ajarilah aku Ya Rasul, suatu doa yang bisa aku baca dalam sholatku, Rasulullah bersabda "Allahumma inni kuntu dholamtu nafsi dzulman kashiroo wa laa yaghfiruu dunnubah illa anta faghfirli maghfirotan min indika Warhamni innaka anta ghogurun rahiim"

Hadis ini masih berkaitan dengan hadits tentang doa setelah tasyahud dimana kita dibolehkan berdoa setelah tasyahud.

Abu Bakar

Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya) diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq.

Di samping permasalahan di atas ust Nafidz juga membahas
Apakah doa kepada orang lain bisa sampai ?
Adakah transfer pahala dan doa dalam Islam ?
Apakah doa kepada muslim yang sudah meninggal bisa sampai ?


Silahkan simak pendapat beliau di sini atau di sini.



Baca selengkapnya......

Selasa, 29 Maret 2011

Kajian Tafsir, 29 Maret 2011






“Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa)”


Al Furqaan dari kata “Faraqa” yang berarti membedakan sehingga Al Furqaan berarti sesuatu yang membedakan. Beberapa ahli tafsir berbeda pendapat tentang tafsir kata-kata Al Furqaan.

  • Ada yang berpendapat Al Furqaan berarti Al Quran itu sendiri.
  • Ada pula yang menafsirkannya sebagai mukjizat. Karena mukjizat itu menjadi pembeda antara seseorang yang nabi dan yang bukan nabi (orang biasa). Namun penggunaan kata “wa-anzala” (menurunkan) seringkali terkait dengan turunnya wahyu bukan dengan peristiwa (mukjizat).
  • Menurut Ust. Sumardi, Beliau berpendapat bahwa Al-Furqaan berarti semua kitab suci dan wahyu yang telah diturunkan oleh Allah kepada nabi dan rasul-Nya sebelum turunnya Al Quran, dimana kitab dan wahyu ini berisi tentang “pembeda” antara yang benar dan salah.
Apakah Al-Quran hanya diturunkan untuk orang Arab saja ?
Mengapa para nabi hanya ada di jazirah arab ?
Apakah tidak ada nabi di Jepang, Cina, India atau bahkan Indonesia ?
Apakah benar nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir (Qattaman nabiyyin) ?

Silahkan simak pendapat Ust Sumardi tentang tafsir Al Imron: 4 dan jawaban dari hal-hal diatas disini atau disini



Baca selengkapnya......

Jumat, 25 Maret 2011

Al-Quran dan kitab-kitab sebelumnya

Pagi ini Jumat, 25 Maret 2011 Ustad Sumardi kembali hadir melanjutkan kajian Tafsir Al-Quran yang masih di surat Al-Imron ayat ke 3, di penggalan kalimat yang terakhir.

Bagaimana Al-Quran memandang kitab-kitab sebelumnya di masa sekarang?
Bagaimana pandangan Islam terhadap Isa al Masih dan kematiannya ?

Mari kita renungkan tafsir Al-Quran mengenai masalh diatas menurut pendapat dari Ustad Sumardi. Silahkan diunduh disini atau disin
i

Baca selengkapnya......

Rabu, 23 Maret 2011

Kajian Hadis, 23 Maret 2011

Warung Padang Ustad Nafidz
Dalam fiqih, khilafiah seringkali timbul dalam pemahaman dalam berbagai hal. Bahkan antar 4 madzhab besar Islam sering juga terdapat perbedaan. Namun, yang perlu kita tiru dari ulama-ulama besar ini adalah adanya sikap saling menghormati dan menghargai pendapat masing-masing. Bahkan, tidak jarang mereka akan merubah fatwa mereka jika pada pendapat orang lain ditemukan dasar hukum yang lebih kuat.
Hal inilah yang mendasari Ustadz Nafidz menyajikan kajian hadis berdasarkan pendapat berbagai ulama. Sehingga kalangan awam dapat mengerti berbagai perbedaan yang ada dengan dasar hukumnya masing-masing. Sehingga diantara umat tidak akan saling menyalahkan pendapat orang lain tanpa tahu dasar hukumnya.
Untuk hari ini menu Warung Padang Ustadz Nafidz adalah sebagai berikut:
- Doa setelah tasyahud
- Apakah doa akan sampai pada orang lain dan orang yang meninggal ?
- Setelah sholat, dzikir dulu atau tidak ?
- Berjabat tangan (salaman) setelah salam, bolehkah ?
Silahkan nikmati menu warung padang beliau di piring ini atau di mangkuk ini



Baca selengkapnya......

Selasa, 22 Maret 2011

Kajian Tafsir, 22 Maret 2011

Pagi ini, Ustad Sumardi membahas ayat ketiga dari surat Al-Imron.

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًَا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَىةَ وَاْلإِنْجِيْلَ

Bagaimana turunnya Al-Quran
Dalam ayat ini ada 2 suku kata yang menarik yaitu "nazzala" dan "anzala". Banyak Ahli tafsir berpendapat bahwa kata "nazzala" mengisyaratkan bahwa sesuatu yang diturunkan itu (Al-Quran) turunnya berangsur-angsur. sebaliknya kata "anzala" mengisyaratkan bahwa sesuatu yang diturunkan itu (Injil, Taurat, Zabur) turunnya sekaligus.
Tetapi dalam ayat lain seperti An-Nisa':105, Al-Maidah:48, Al-Ankabut:51 , Az-Zumar:2 disebutkan bawa Allah juga memakai kata "anzala" atau "anzalna" untuk Al-Quran.
Disisi lain ada pendapat dari Dr. Syubkhi Sholeh berpendapat bahwa turunnya Al-Quran melalui 2 tahap yaitu secara sekaligus (dari Allah ke Lauhul Mahfuzh) dan secara bertahap (Dari Lauhul Mahfuzh ke Nabi Muhammad). Namun teori ini menyisakan beberapa kelemahan.

Jadi bagaimana pendapat Ustad Sumardi tentang kata "nazzala" dan "anzala" ini ?
Berikut ini pendapat beliau disini atau yang disini terserah anda




Baca selengkapnya......

Jumat, 18 Maret 2011

Kajian Tafsir, 18 Maret 2011

Tafsir Al-Khoyyum

اَلْقَيُّومُ

Dalam Al-Quran kata al-khoyyum disebut sebanyak 3 kali. Kata al-khoyyum berasal dari khawwama yang berarti tegak, lurus berdiri. kalau menyangkut benda maka benda itu terwujud secara sempurna, kalau menyangkut tindakan maka tindakan itu tindakan yang secara berkelanjutan dilakukan dan dilakukan dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi, kalau menyangkut pribadi maka pribadi itu selalu dengan tekad kuatnya berusaha mewujudkan sesuatu dengan sesempurna mungkin dan tidak tergantung dengan pihak lain.
Dalam ayat ini Allah adalah al-khoyyum, Dia adalah yang mewujudkan segala sesuatu dengan sempurna dan tanpa melibatkan pihak lain. Ayat ini turun berkaitan dengan kunjungan para pendeta Kristen dari Najran ke Medinah berkaitan dengan pandangan teologi kristen mereka.

Kun Fa Yakun, Cermin Tabahnya Tuhan
Tuhan bekerja menciptakan segala sesuatu dengan Kun Fa Yakun. Kun berarti kehendak, iradat. Yakun berarti menjadi riil atau nyata. keduanya dihubungkan dengan Fa menunjukkan tertib, urut kalimat tetapi ada tenggang waktu diantaranya. Alquran mengilustrasikan Kun Fa Yakun dalam penciptaan manusia dan alam semesta. Dalam penciptaannya masih ada jeda waktu proses dan Tuhan dengan tabah mengawal proses tersebut.
Manusia menginginkan semua kehendaknya langsung jadi tanpa merasa tabah melalui proses yang panjang dan berat. Manusia harusnya sadar bahwa Tuhan saja tabah menanti proses penciptaan manusia dan Alam semesta.

Silahkan ikuti kajian berikut ini atau juga bisa disini

Baca selengkapnya......

Rabu, 09 Maret 2011

Kajian Hadits (Rabu, 10 Maret 2011)

Dari sahabat Fudolah bin Ubaid ra berkata Rasulullah mendengar seorang laki-laki yang berdoa dalam shalatnya dan tidak memuji kepada Allah dan shalawat kepada nabi Muhammad maka Rasulullah bersabda "Terburu-buru laki-laki ini dalam doanya, apabila sholat maka hendaknya memulai dengan memuji kepada Tuhannya kemudian hendaknya baca sholawat kepada nabi Muhammad SAW kemudian berdoa dengan sesuai kehendaknya"

Penjelasan hadits diatas silhkan disimak disini, atau juga disini


Baca selengkapnya......

Selasa, 08 Maret 2011

Kajian Tafsir (Selasa, 8 Maret 2011)

Karena selama 1 minggu ini banyak sekali agenda di pagi hari, maka kami mohon maaf tidak dapat menyajikan audio pengajian.
Untuk pagi ini, kami kembali dengan audio pengajian Tafsir Alquran dari Ust. Sumardi yang sampai pada QS Al-Imron Ayat 1, silahkan disimak disini atau direnungkan disini


Terima kasih atas perhatiannya ....

Baca selengkapnya......

Selasa, 01 Maret 2011

Tafsir Al-Quran (Selasa, 1 Maret 2011)

Pagi ini, Ust Sumardi Herlambang kembali melanjutkan tafsir Al Quran yang telah sampai di Surat Albaqarah ayat 286 anak kalimat terakhir yaitu:




Artinya: "Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir."

kata "anta"
Penggunaan kata "anta" ditujukan kepada Allah. Hubungan antara manusia dan Tuhan dibangun dalam relasi yang beragam. Tuhan adalah sesuatu yang misteri, tak terjangkau dan tak terjamah akal, pikiran dan khayalan manusia. Manusia secara alami mengalami kemisteriusan dan menyaksikan betapa menakutkan dan betapa menggetarkannya Tuhan. Hal ini sesuatu yang fitri (ada sejak awal penciptaan manusia). Dari sinilah manusia mempersepsi dan membangun keyakinan tentang Tuhan.

Tahapan keyakinan tentang Tuhan
1. Pada mulanya Tuhan disebut dengan kata "Dia (Huwa)". Dia dalam konteks ini adalah sebagai pihak ketiga, pihak yang sedang dibicarakan, pihak yang diyakini keberadaannya, pihak yang dipikirkan.
2. Setelah kita "membangun komunikasi" dengan Tuhan lebih intensif, maka lama kelamaan Tuhan akan disebut sebagai "Anda (Anta)", pihak kedua yang seolah-olah berhadap-hadapan dengan kita sebagai mitra dalam hidup manusia.
3. Yang terakhir sebutan "Anda (Anta)" akan melebur menjadi "Kita (Nahnu)". pada tahap ini Tuhan tidak lagi dianggap sebagai mitra manusia tetapi telah menjadi "bagian" dari dirinya dan hidupnya. Disini kita harus memahaminya bahwa ini adalah bahasa yang bersayap dan penuh filsafat.


kata "maulana"
kata "maulana" berasal dari kata "waliya" yang berarti yang dekat, yang membela, yang melindungi, yang menjaga kemaslahatan dirinya hingga sempurna. Orang beriman harus yakin bahwa mereka "dikawal, dilindungi" dari keterpurukan dan selalu diberi kemaslahatan oleh Tuhan. orang yang mengucapkan "Anta Maulana" berarti ia sedang memasrahkan seluruh nasib baiknya kepada Allah dan tahu betul kewajibannya setelah pasrah kepada Tuhan.

Agar pemahaman lebih baik, ikuti kajian tafsir berikut >>>>

Baca selengkapnya......